Selasa, 17 Januari 2017

Pada Anak, Teman Juga Pengaruhi Ketakutan Mereka Terhadap Sesuatu

Anak dianggap bereaksi takut berlebih pada sesuatu? Ayah dan ibu tak perlu langsung beranggapan si kecil memang benar-benar takut pada hal itu. Sebab, respons ketakutan anak terhadap sesuatu juga dipengaruhi oleh temannya.

Peneliti di University of East Anglia, Inggris melakukan percobaan yang melibatkan 106 anak laki-laki dan 136 anak perempuan usia 7 sampai 10 tahun. Mereka diberi hewan yang tampak menakutkan kemudian diamati bagaimana persepsi anak pada hewan itu berdasarkan perasaan mereka sendiri dan setelah ia berdiskusi dengan temannya.

Ketua peneliti yang juga peneliti psikologi, Jinnie Ooi mengatakan setelah berdiskusi dengan temannya, anak-anak cenderung mengubah pendapat mereka terhadap sesuatu itu agar sesuai dengan apa yang dirasakan temannya. Studi ini juga menunjukkan anak-anak cenderung memiliki teman yang punya atribut mirip sehingga mereka punya lebih banyak kesamaan saat berinteraksi.

"Beberapa anak punya tingkat takut dan cemas yang sama bahkan sebelum diskusi dilakukan dengan temannya. Sehingga, setelah diskusi mereka juga punya tingkat takut dan cemas yang sama," kata Ooi, dikutip dari Reuters.

Dalam studi ini, peneliti memberi gambar dua hewan yang belum diketahui anak sebelumnya yakni kuskus dan Quoll. Si anak diberi dua informasi bahwa satu hewan jinak dan lainnya berbahaya. Kemudian, anak diminta membahas soal hewan itu dengan temannya.

Untuk mengukur kadar ketakutan anak, mereka diberi peta yang menunjukkan lokasi keberadaan si hewan. Sebelum dan berdiskusi dengan temannya, anak diminta membuat titik di mana ia akan tinggal. Semakin jauh lokasi yang dipilih anak dari tempat keberadaan si hewan, semakin tinggi ketakutan dan kecemasan mereka.

Baca juga: Kebiasaan Ortu Seperti Ini Justru Bikin Anak Jadi Penakut dan Mudah Cemas

"Setelah berdiskusi dengan temannya, anak cenderung punya respons takut dan cemas yang sama dengan temannya. Pada anak lelaki, ada peningkatan ketakutan yang signifikan sedang pada anak perempuan, ada penurunan ketakutan yang signifikan. Perbedaan gender berpengaruh di sini," tambah Ooi dalam laporannya di jurnal Behaviour Research and Therapy.

Dikatakan Ooi, studi ini memang dilakukan dalam skala kecil. Tapi setidaknya, bisa menunjukkan jika anak yang mudah cemas berteman dengan mereka yang juga mudah cemas, bisa menambah rasa takut kedua anak. Sehingga, mungkin diperlukan terapi untuk membantu mengurangi kecemasan yang mereka alami.

Kemudian, kata Ooi perlu pula melatih anak untuk mendiskusikan dan membicarakan ketakutan mereka dengan temannya, melalui cara yang lebih positif. Sehingga, kecemasan mereka bisa berkurang.

"Gangguan kecemasan di masa anak-anak sering ditemui di anak praremaja. Studi ini bisa berkontribusi untuk mencegah masalah kecemasan misalnya melalui kerjasama dengan sekolah dan menambah referensi dalam penanganan gangguan kecemasan pada anak bagi paramedis," tutup Ooi.

https://health.detik.com/read/2017/01/17/175945/3398395/1301/pada-anak-teman-juga-pengaruhi-ketakutan-mereka-terhadap-sesuatu?l992205755

Artikel Terkait

Oldest Page