Selasa, 17 Januari 2017

Mandi di Malam Hari Sebaiknya Pakai Air Dingin atau Hangat?

View Article
 Ingin tidur nyenyak? Salah satu kuncinya adalah membilas diri. Tetapi banyak orang yang tak tahan mandi di malam hari karena suhu airnya begitu dingin menusuk tulang.

Meski demikian mandi air dingin diklaim memiliki manfaat lebih besar ketimbang mandi dengan air panas lho. Setidaknya menurut sejumlah dokter.

Semisal manfaatnya bagi rambut. "Air dingin akan merapikan kutikula yang berantakan serta menahan kelembaban di rambut untuk mencegah kerontokan," terang Jessica Cheung, MD.

Tak hanya itu, air dingin juga akan mengencangkan pembuluh darah di kulit sehingga pori-porinya menjadi padat, sehingga kulit tidak terlihat memerah atau bengkak. Air dingin juga melancarkan peredaran darah. Itulah sebabnya selepas mandi air dingin, tubuh bukannya menggigil, tetapi malah terasa hangat.

Mandi air dingin juga diklaim membantu menambah mood, meski buktinya masih belum banyak. Beberapa di antaranya dikemukakan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Circumpolar Health. Studi ini mempelajari dampak kebiasaan orang Finlandia untuk 'winter swimming' atau berenang (outdoor) di musim dingin.

Di situ disebutkan berendam di air dingin (partisipan berenang empat kali seminggu) terbukti mengalami penambahan tenaga dan perbaikan kesejahteraan mental. Penelitian lain yang dilakukan di tahun 2007 juga mengatakan, mandi air dingin selama 2-3 menit juga membantu mengurangi gejala depresi.

Di sisi lain, ada juga penelitian yang mengatakan mandi dengan air bersuhu rendah akan membantu menurunkan berat badan, yaitu dnegan memperbanyak jumlah lemak coklat (brown fat), yang mampu membakar kalori lebih banyak.

Hal ini terungkap dalam sebuah studi berskala kecil di tahun 2014. Partisipan pria yang tinggal di daerah bersuhu rendah memperlihatkan peningkatan lemak coklat dalam tubuhnya. Begitu juga dengan aktivitas metaboliknya. Sayangnya karena skalanya kecil, studi ini masih harus dibuktikan lagi.

Yang pasti, menurut dokter spesialis kulit dari New York City, Lance Brown, MD, hindari mandi dengan air yang sangat panas. Meski terasa nyaman ketika dipakai mandi di malam hari, tetapi rambut dan kulit Anda akan merasakan 'pahitnya'.

"Air panas akan meluruhkan minyak-minyak alami yang bersifat sebagai pelindung. Akibatnya kulit menjadi kering dan gatal, bahkan bisa saja memicu gangguan seperti eksim atau malah memperparahnya," paparnya seperti dilaporkan Health.com.

Cheung menambahkan, tak usah takut kedinginan saat mandi dengan air dingin. "Anda hanya perlu mandi sedikitnya 10 detik untuk mendapatkan manfaat mandi air dingin," paparnya.

Bila masih kurang berkenan, Brown memperbolehkan mandi dengan air hangat atau tidak begitu dingin selama 10 menit saja. Hal ini dikatakannya sudah memberikan efek yang lebih baik terhadap kulit ketimbang tidak mandi sama sekali.

https://health.detik.com/read/2017/01/17/135614/3398064/766/mandi-di-malam-hari-sebaiknya-pakai-air-dingin-atau-hangat

Mana yang Paling Tak Sehat: Bungsu, Tengah atau si Sulung?

View Article
Dengan lahir terlebih dahulu, si sulung bisa dibilang memiliki wewenang yang lebih besar dalam keluarga, dibanding adik-adiknya. Namun untuk kesehatan, mereka mungkin yang paling tidak diuntungkan.

Dari hasil pengamatan terhadap rekam medis lebih dari 400.000 orang Norwegia selama 25 tahun menemukan, anak sulung berpeluang untuk merasakan setumpuk masalah kesehatan.

"Secara keseluruhan, anak sulung tidak begitu sehat bila dilihat dari penanda fisiknya seperti tekanan darah, kadar trigliserida dan beberapa indikator kelebihan berat badan dan obesitas," ungkap ketua tim peneliti, Sandra Black seperti dilaporkan The Sun.

Misalkan, bila dibandingkan dengan anak kelima, anak pertama berpeluang 5 persen lebih tinggi untuk mengalami kegemukan dan 7 persen lebih tinggi untuk merasakan tekanan darah tinggi.

"Padahal mereka berpeluang 13 persen lebih kecil untuk memiliki kebiasaan merokok, dan sering dilaporkan memiliki kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik," lanjutnya.

Black dan timnya kemudian menemukan perbedaan ini ada kaitannya dengan 'investasi' waktu dan perhatian yang diberikan orang tua sejak dini.

Anak pertama biasanya mendapatkan perhatian lebih dibandingkan dengan adik-adiknya. Hal ini seharusnya menguntungkan mereka, tetapi nyatanya tidak demikian. Sebab mereka justru tertekan karena harus berprestasi di sekolah maupun saat mencari kerja.

"Anak pertama rata-rata memiliki berat lahir yang lebih rendah ketimbang saudara-saudaranya, karena sang ibu belum berpengalaman sehingga nutrisi mereka saat masih dalam kandungan belum terjaga. Akibatnya ini berpengaruh pada pengaturan lemak di kemudian hari," jelas Black.

Kadar trigliserida atau lemak dalam darah pada anak pertama juga lebih tinggi daripada anak kedua maupun ketiga. Padahal trigliserida dan tekanan darah tinggi juga merupakan faktor risiko dari kegemukan.

"Ini ada kaitannya juga dengan kepribadian anak sulung. Biasanya anak sulung cenderung gila kerja, sedangkan adiknya lebih santai tetapi juga lebih kreatif. Oleh karena itu mereka jadi berisiko stres lebih tinggi," pungkasnya.

https://health.detik.com/read/2017/01/17/152707/3398174/763/mana-yang-paling-tak-sehat-bungsu-tengah-atau-si-sulung